Minggu, 08 Mei 2011

resensi twilight

The Twilight Saga

Judul : Twilight
Penulis : Stephenie Meyer
Penerbit : Little, Brown and Company
Cetakan : Maret, 2008
Tebal : 500 Halaman
harga : Rp. 60.000

Bella Swan, seorang gadis remaja biasa yang pindah ke kota Forks, sebuah kota kecil yang muram, bertemu Edward Cullen, cowok misterius yang sangat memesona. Sosok sempurnanya mampu membuat Bella terpikat. Ternyata, di balik kesempurnaannya, Edward menyimpan sebuah rahasia besar tentang identitas dirinya.
Bella tidak menyadari bahaya yang menantinya Sanggupkah ia berpaling dari Edward sebelum segalanya terlambat dan merubah hidupnya?
Tentang tiga hal aku benar-benar yakin :
1. Edward seorang vampir
2. Ada sebagian dirinya, dan aku tak tahu seberapa dominan bagian itu, yg haus akan darahku.
3. Aku mencintainya. Dan cintaku padanya teramat dalam dan tanpa syarat.
Ketika isabella swan pindah ke forks yang muram, ia bertemu edward cullen, cowok misterius sangat memesona yg membuat perasaannya jungkir balik. Dengan kulit porselen, sepasang mata keemasan, dan suara merdu memikat, edward sungguh sosok teramat menarik yg membuat bella terpikat. Selama ini edwrad telah berhasil menyembunyikan identitasnya yg sesungguhnya, tapi bella bertekad untuk menyingkapkan rahasia paling kelamnya.
Hanya saja bella sama sekali tidak menyadari bahaya yang menantinya, ketika hubungannya dengan edward semakin akrab. Dan sanggupkah bella berpaling dan meninggalkan edward sebelum segalanya terlambat dan tak ada jalan kembali baginya?
Ini adalah kisah cinta terlarang. Dan seperti cinta terlarang lainnya, cinta ini tak mengenal jalan kembali, selain menjadi hidup dan sekaligus mati pada saat yang sama.
Stephenie Meyer berhasil membuat para pembaca terpikat oleh sosok sempurna Edward. Bahkan ketika Bella dihadapi oleh dilema besar, penulis mampu membuat pembaca ikut merasakan konflik batin yang dirasakan Bella. Sayang, ilustrasi cover buku ini kurang mencerminkan bukunya. Selain itu, kekurangan buku ini adalah buku ini terlalu mengedepankan perasaan Bella, sehingga kisah ini agak terlalu melankolis dan mendayu-dayu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar