Pengertian COCOMO
COCOMO merupakan singkatan dari Constructive Cost Model yaitu algortima
model estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan dan diterbitkan
oleh Barry Boehm. COCOMO adalah model konstruktif biaya dan dikembangkan di TRW /
Northrop-Grumman pada tahun 2002. Satu hasil observasi yang paling
penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang
terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun
demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk :
• Dasar persamaan perkiraan biaya.
• Setiap asumsi yang dibuat dalam model.
• Setiap definisi.
• Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit
Sejarah COCOMO
COCOMO pertama kali diterbitkan pada
tahun 1981 Barry Boehm W.'s Book ekonomi Software engineering sebagai model
untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat
lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm
adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian
ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode,
dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I. Proyek-proyek ini
didasarkan pada model pengembangan perangkat lunak waterfall yang merupakan
proses software umum pembangunan di 1981.
Jenis-Jenis COCOMO
1. Dasar Cocomo
Dengan menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem
yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan
perkiraan DSI.
Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line, embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat besar).
Model COCOMO dapat diaplikasikan
dalam tiga tingkatan kelas:
- Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
- Proyek sedang (semi-detached mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda
- Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat
Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam
persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini:
keterangan :
- E : besarnya usaha (orang-bulan)
- D : lama waktu pengerjaan (bulan)
- KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)
- P : jumlah orang yang diperlukan.
2. Model COCOMO Lanjut (Intermediate
COCOMO)
Pengembangan model COCOMO adalah
dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam
pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori
sebagai berikut:
a. Atribut produk (product
attributes)
1. Reliabilitas perangkat lunak yang
diperlukan (RELY)
2. Ukuran basis data aplikasi (DATA)
3. Kompleksitas produk (CPLX)
b. Atribut perangkat keras (computer
attributes)
1. Waktu eksekusi program ketika
dijalankan (TIME)
2. Memori yang dipakai (STOR)
3. Kecepatan mesin virtual (VIRT)
4. Waktu yang diperlukan untuk
mengeksekusi perintah (TURN)
c. Atribut sumber daya manusia
(personnel attributes)
1. Kemampuan analisis (ACAP)
2. Kemampuan ahli perangkat lunak
(PCAP)
3. Pengalaman membuat aplikasi
(AEXP)
4. Pengalaman penggunaan mesin
virtual (VEXP)
5. Pengalaman dalam menggunakan
bahasa pemrograman (LEXP)
d. Atribut proyek (project
attributes)
1. Penggunaan sistem pemrograman
modern(MODP)
2. Penggunaan perangkat lunak (TOOL)
3. Jadwal pengembangan yang
diperlukan (SCED)
3. Model COCOMO II (Complete atau
Detailed COCOMO model)
Model COCOMO II, pada awal desainnya
terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi 16 yang dapat
digunakan pada arsitektur terbarunya. Sama seperti COCOMO Intermediate
(COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu
pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very high.
Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih besar
dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di bawah
1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot
pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam
COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail
dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.
Referensi :
http://yayuk05.wordpress.com/2007/11/09/constructive-cost-model-cocomo/
http://tikknara.blogspot.com/2012/04/cocomo-constructive-cost-model.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/cocomo-constructive-cost-model/
http://rpl07.wordpress.com/2007/06/20/cocomo-constructive-cost-model-oleh-dommy-5105-100-163/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar