Senin, 30 April 2012

IT FORENSIC

IT Forensik merupakan Ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan fakta dan bukti pelanggaran keamanan sistem informasi serta validasinya menurut metode yang digunakan (misalnya metode sebab-akibat), di mana IT Forensik bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta objektif dari sistem informasi Tujuan IT Forensics Adalah untuk mengamankan dan menganalisa bukti digital. Dari data yang diperoleh melalui survey oleh FBI dan The Computer Security Institute, pada tahun 1999 mengatakan bahwa 51% responden mengakui bahwa mereka telah menderita kerugian terutama dalam bidang finansial akibat kejahatan komputer. 

Kejahatan Komputer dibagi menjadi dua, yaitu : 
1. Komputer fraud. Kejahatan atau pelanggaran dari segi sistem organisasi komputer. 
2. Komputer crime. Merupakan kegiatan berbahaya dimana menggunakan media komputer dalam melakukan pelanggaran hukum. 
Prosedur dalam Forensik IT Metodologi umum dalam proses pemeriksaan insiden sampai proses hukum: 
1. Pengumpulan data/fakta dari sistem komputer (harddisk, usb-stick, log, memory-dump, internet, dll) – termasuk di dalamnya data yang sdh terhapus 
2. Mendokumentasikan fakta-fakta yang ditemukan dan menjaga integritas data selama proses forensik dan hukum dengan proteksi fisik, penanganan khusus, pembuatan image, dan menggunakan algoritma HASH untuk pembuktian / verifikasi 
3. Merunut kejadian (chain of events) berdasarkan waktu kejadian 
4. Memvalidasi kejadian2 tersebut dengan metode “sebab-akibat” 
5. Dokumentasi hasil yang diperoleh dan menyusun laporan 
6. Proses hukum (pengajuan delik, proses persidangan, saksi ahli, dll) 

Terminologi IT Forensics. 
A. Bukti digital (digital evidence). adalah informasi yang didapat dalam bentuk atau format digital, contohnya e-mail. 
B. Empat elemen kunci forensik dalam teknologi informasi, antara lain : 
1. Identifikasi dari bukti digital. Merupakan tahapan paling awal forensik dalam teknologi informasi. Pada tahapan ini dilakukan identifikasi dimana bukti itu berada, dimana bukti itu disimpan dan bagaimana penyimpanannya untuk mempermudah tahapan selanjutnya. 
2. Penyimpanan bukti digital. Termasuk tahapan yang paling kritis dalam forensik. Bukti digital dapat saja hilang karena penyimpanannya yang kurang baik. 
3. Analisa bukti digital. Pengambilan, pemrosesan, dan interpretasi dari bukti digital merupakan bagian penting dalam analisa bukti digital. 
4. Presentasi bukti digital. Proses persidangan dimana bukti digital akan diuji dengan kasus yang ada. Presentasi disini berupa penunjukkan bukti digital yang berhubungan dengan kasus yang disidangkan. 

Investigasi kasus teknologi informasi. 
1. Prosedur forensik yang umum digunakan, antara lain : 
a Membuat copies dari keseluruhan log data, file, dan lain-lain yang dianggap perlu pada suatu media yang terpisah. 
b. Membuat copies secara matematis. 
c. Dokumentasi yang baik dari segala sesuatu yang dikerjakan. 
2. Bukti yang digunakan dalam IT Forensics berupa : 
a. Harddisk.
b. Floopy disk atau media lain yang bersifat removeable.
c. Network system. 
3. Beberapa metode yang umum digunakan untuk forensik pada komputer ada dua yaitu : 
a. Search dan seizure. Dimulai dari perumusan suatu rencana. 
b. Pencarian informasi (discovery information). 
Metode pencarian informasi yang dilakukan oleh investigator merupakn pencarian bukti tambahan dengan mengandalkan saksi baik secara langsung maupun tidak langsung terlibat dengan kasus ini. 

REFERENSI : 
http://lysnov.blogspot.com/2010/05/definisi-dan-tools-it-forensik.html 
http://kurodiamond.blogspot.com/2011/03/it-forensics.html 
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0CDEQFjAB&url=http%3A%2F%2Firmarr.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F11616%2FIT%2BForensics.doc&ei=dUOeT9ijIoXJrQear7BT&usg=AFQjCNFBdkqAL510_sLMNc4cTViOAAzrZw&sig2=ThSb3xFbRY2DJpbBjwaKCA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar