Rabu, 21 Maret 2012

cara penilaian baik dan buruk

Etika
Studi yang mempelajari tentang kehendak manusia akan perbuatannya.
Pengertian Baik dan Buruk

Baik
Seuatu akan dikatakan baik apabila hal itu dapat menghasilkan sesuatu yang positif (kebahagiaan, kesenangan, rahmat dll) dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di tempat tersebut.

Buruk
Sesuatu akan dikatakan buruk jika hal itu memberikan sesuatu yang negatif dan bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di tempat tersebut.
Penilaian Baik dan Buruk
Kriteria perbuatan baik dan buruk menurut aliran Eudaemonisme, Positivisme, Naturalisme, dan Idealisme akan dibahas disini.

Menurut Aliran Positivisme
Aliran positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi, semua didasarkan pada data empiris. Sesungguhnya aliran ini menolak adanya spekulasi teoritis sebagai suatu sarana untuk memperoleh pengetahuan
Kritik terhadap Positivisme Logis Asumsi pokok teorinya adalah satu teori harus diji dengan menghadapkannya pada fakta-fakta yang dapat menunjukkan ketidakbenarannya, dan Popper menyajikan teori ilmu pengetahuan baru ini sebagai penolakannya atas positivisme logis yang beranggapan bahwa pengetahuan ilmiah pada dasarnya tidak lain hanya berupa generalisasi pengalaman atau fakta nyata dengan menggunakan ilmu pasti dan logika. Dan menurut positivisme logis tugas filsafat ilmu pengetahuan adalah menanamkan dasar untuk ilmu pengetahuan

Menurut Aliran Naturalisme
Menurut aliran ini penilaian baik dan buruk dilihat dari factor manusianya sendiri, apakah perbuatan itu sudah sesuai dengan fitrah atau naluri dari manusia itu sendiri. Paham ini pada dasarnya bersumber dari alam, jadi kebaikan itu dilhat dari apakah kebaikan itu bersumber dari alam atau tidak. Manusia jika kebaikannya didasarkan pada kebaikan yang bersumber dari alam, maka manusia akan mencapai suatu kebaikan yang sempurna. Jika akal dan pikiran manusia kembali ke alam maka pikiran manusia untuk merusak alam tidak akan ada.

Menurut Paham Eudaemonisme
Paham ini menitikberatkan kepada kebahagian diri sendiri maupun kebahagiaan orang lain. Paham ini diperkenalkan oleh Aristoteles yang berpendapat bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan (1) kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan dan kekuasaan, (2) kemauaan, (3) perbuatan baik, dan (4) pengetahuan batiniah
Menurut Aliran Idealisme
Menurut Emanuel Kant idealisme merupakan faktor penting dari terwujudkan faktor-faktor nyata. Idealisme berasal dari kata ide yang berarti gagasan. Aliran ini sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide, sehingga tercetuslah ungkapan “segala yang ada hanyalah yang tiada”. Maksud dari ungkapan ini adalah yang ada hanyalah berupa tiruan dari pikiran yang ada dalam otak manusia, sebaik apapun tiruannya tidak sebaik ide

Menurut Aliran Marxisme
Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto “segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi menurut aliran marxisme sesuatu dikatakan baik apabila hal tersebut tercapai kepada tujuan awalnya, sedangkan sesuatu yang buruk itu adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan tujuannya

http://kanaichishino.wordpress.com/2012/03/14/etika-dan-penilaian-baik-dan-buruk/
http://amutiara.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10043/PENGERTIAN+ETIKA.doc
http://id.wikipedia.org/wiki/Eudaimonisme
http://www.scribd.com/doc/84243142/PENGERTIAN-ETIKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar